Cryptoindonesia.id – Platform pertukaran kripto global, Binance telah meluncurkan kartu kripto khusus untuk pengungsi Ukraina. Melalui Kartu Visa Binance ini, memungkinkan warga Ukraina yang dipindahkan dapat mengirim dan menerima pembayaran kripto dan melakukan transaksi di pengecer yang berlokasi di Wilayah Ekonomi Eropa
Melansir cointelegraph.com, Binance mengumumkan bahwa pihaknya telah bekerja dengan beberapa entitas untuk memfasilitasi para pengungsi yang terkena dampak konflik Ukraina untuk melakukan transaksi di dalam wilayah Ekonomi Eripa (EEA). Diantaranya platform perbankan sebagai layanan Eropa Contis dan organisasi nirlaba Rotary dan Palianytsia.
Selain akses ke transaksi kripto, penerima kartu yang telah diverifikasi oleh organisasi nirlaba lokal mereka nantinya akan menerima dukungan finansial dari Binance dalam bentuk Binance USD (BUSD). Komisaris Tinggi PBB untuk pengungsi mengusulkan jumpah donasi 75 BUSD per bulan selama tiga bulan bagi warga terdampak konflik Ukraina.
Kepala Binance Charity, Helen Hai mengatakan bahwa kartu tersebut bukan produk komersial. Ia menjelaskan, tujuan utamanya kartu itu untuk menyediakan alat pembayaran fungsional untuk menerima dan membelanjakan donasi. Secara tidak langsung, hal ini memperjelas peranan crypto.
“Seluruh dunia dapat mengamati peran penting yang dimainkan cryptocurrency, dan bagaimana ia mengubah realitas kita. Ini adalah cryptocurrency yang memainkan peran kunci dalam mengumpulkan dana vital dan memberikan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Ukraina,” katanya.
Hai juga mempertegas bahwa kebijakan tersebut merupakan salah satu contoh yang baik tentang peranan kripto yang dapat digunakan tidak hanya sebagai alat transaksi tetapi juga sebagai alat pembayaran. Hai percaya bahwa crypto adalah alat yang tidak memiliki batasan,tidak memerlukan dokumen dan prosedur birokrasi yang rumit dan panjang, serta mampu memberikan hasil di sini dan sekarang.
Sebelumnya pada bulan April, Vitalik Buterin menyumbangkan $5 juta dalam bentuk Ether (ETH) untuk bantuan Ukraina. Pendiri Ethereum ini bahkan tidak memposting pengumuman publik apa pun saat memberikan sumbangan. Namun, diketahui dua hari kemudian dan mendapat perhatian di media sosial.
Sumber: cointelegraph.com
Follow Twitter
Discussion about this post