Cryptoindonesia.id – Bagi pecinta kripto hanya mengenal bitcoin sebagai mata uang yang paling populer. Tapi tahu kah kalian bahwa bitcoin juga mempunyai anak cabang yang lain, namanya eChash(XEC).
eChash adalay anak dari Bitcoin dan Bitcoin Chash (BCH), kripto satu ini dirancang untuk digunakan sebagai mata uang elektronik.
Koin didesain sebagai sarana transaksi yang digunakan untuk membayar barang dan jasa. Berbeda dengan bentuk lamanya dulu, perubahan ini terjadi sejak 1 Juli tahun lalu.
Unit dasar eCash disebut “bit” dan menggantikan tempat desimal Bitcoin Cash ABC yang berat. Alih-alih mengirim 0,00001000 BTC, pengguna dapat mengirim 10 bit dengan eCash. eCash mengintegrasikan lapisan konsensus proof-of-stake (PoS) yang disebut “Avalanche,” tetapi berbeda dengan blockchain Avalanche (AVAX) yang banyak dikenal.
Harga eChash (XEC) berdasarkan Coinmarketcap adalah Rp 1,31 dengan volume perdagangan 24 jam sebesar Rp 1.370.937.622.056. Harga koin turun dibanding hari kemarin.
Sementara peringkat untuk kapitalisasi pasar eChash berada di posisi 58 dengan kapitalisasi pasar Rp 24.917.432.704.694. Hingga saat ini telah terjadi peredaran suplai sebanyak 19.039.235.923.313 XEC dari maksimal suplai 21 triliun XEC.
Sementara pendiri sekaligus dari pengembang eChash ialah Amaury Sechet, yang juga pengembang utama Bitcoin Cash (BCH) dan membentuk blockchain tersebut untuk membentuk pendahulu eCash, Bitcoin Cash ABC (BCHA).
Follow Twitter
Discussion about this post