Cryptoindonesia.id – Jika menambang bitcoin harus menggunakan daya listrik yang tinggi, lain halya dengan dua perusahaan mining ini. Perusahaan Blockcstream dan Square kini sedang membangun tambangkript kripto percontohan di Texas. CEO Blockstrean, Adam Back mengatakan, penambangan ini akan ditenagai oleh instalasi dan baterai surya milik Tesla.
“Membangun sesuatu adalah solusi yang lebih baik daripada berdebat tentang berbagai hal,” kata Back pada acara konferensi Bitcoin 2022 di Miami, Jumat, 8 April 2022.
Back menjelaskan, proyek uji coba tersebur bertujuan untuk menunjukkan bahwa penambangan Bitcoin dapat mendanai instalasi dan inovasi energi terbarukan.
Sementara itu, pada Juni 2021, CEO Square, Jack Dorsey juga telah sepakat untuk berinvestasi sebesar USD 5 juta atau sekitar Rp 71,8 miliar di tambang bertenaga surya yang dibangun dalam kemitraan dengan Blockstream.
Butuh biaya sebesar USD 12 juta untuk pengembangan proyek yang diharapkan akan siap dan berjalan dalam beberapa bulan ke depan. Proyek ini dirancang daya komputasi yang relatif kecil sebesar 30 petahash/detik dan kapasitas energi hanya 1 megawatt (MW).
Menurut Back, informasi operasional dan keuangan real-time tentang tambang, termasuk konsumsi energi dan hashrate, akan tersedia untuk umum di sebuah dasbor. Data ini bertujuan untuk menginformasikan debat publik seputar penambangan off-grid dan apakah itu dapat mendanai perluasan tenaga surya.
“Ketika orang hanya mempublikasikan laporan analis, artikel, posting blog, dan data, mereka semua mencurigakan. Tetapi jika kami mempublikasikan data mentah, informasi keuangan mentah, saya pikir itu berbicara dengan sendirinya,” kata Back.
Proyek ini akan sepenuhnya off-grid saat panel surya Tesla 3,8 MW memberi daya pada tambang dan baterai Tesla 12 megawatt hour (MWh). Baterai yang disediakan Tesla berfungsi sebagai tambahan energi sehingga tambang dapat beroperasi pada malam dan siang hari meski tanpa sinar matahari.
Sumber: liputan6
Follow Twitter
Discussion about this post