Cryptoindonesia.id – Kehadiran Binance di Timur Tengah tidak lepas dari lisensi yang mereka dapatkan. Perusahan pertukaran kripto ini meraih lisensi penyedia layanan kripto di sana, termasuk Bahrain.
Sebagai peraih lisensi penyedia aset virtual (virtual asset provider/VASP) Dubai, Binance sebentar lagi bakal mendirikan kantor di emirat dan menyediakan layanan pertukaran aset digital kepada investor dan perusahaan keuangan yang telah memenuhi syarat di bawah pedoman peraturan baru.
Seperti diketahui, Dubai merupakan salah satu dari tujuh negara yang membentuk federasi UEA–mengakomodasi 22 VASP dengan lisensi pertukaran aset virtual (virtual asset exchange/VAX) baru yang diperkenalkan di zona ekonomi khusus emirat.
Changpeng Zhao, CEO Binance perusahannya berhasil membuktikan bahwa mereka dapat menyesuaikan dan mematuhi standar tinggi untuk pengembangan dan pematangan industri kripto dan blockchain global.
“Itulah sebabnya tim kami telah bekerja tanpa henti untuk menunjukkan bagaimana kami memenuhi dan bahkan melampaui persyaratan regulator seperti yang ditetapkan Otoritas Pengatur Aset Virtual (Virtual Asset Regulatory Authority/VARA) Dubai,” kata Zhao.
Helal Saeed Almarri, Direktur Jenderal Otoritas Pusat Perdagangan Dunia Dubai yang menaungi VARA, menyampaikan VARA yang baru adalah simbol kepercayaan Dubai terhadap potensi penggerak ekonomi masa depan jika diperkenalkan dengan kehati-hatian dan legitimasi.
“Untuk tujuan ini, kepemimpinan kami disusun untuk mengkatalisasi kolaborasi, mendorong inovasi, dan yang paling penting mengamankan kepentingan publik,” katanya.
Ia menambahkan, Dubai menerima Binance sebagai bagian dari VARA mencerminkan komitmen mereka untuk memberikan industri global kepastian tata kelola yang dimungkinkan melalui tanggung jawab kolektif industri dan keamanan legislatif bagi masyarakat.
*dikutip dari berbagai sumber
Discussion about this post