Cryptoindonesia.id– Kepopuleran Non Fungible Token (NFT) mash menjadi tren saat ini. Pasalnya, banyak tokoh dari mulai artis hingga atlet kelas dunia terjun ke NFT.
Co-founder CryptoWatch sekaligus Pengelola Channel Duit Pintar, Christopher Tahir menilai NFT mempunyai fungsi lebih bahkan sangat bermanfaat untuk hal kepemilikan sifat digital.
“Simple-nya begini, NFT saat ini terlalu overhyped karena NFT seharusnya use case-nya tidak sebatas untuk jual-beli begini. Apalagi sentimen seperti Ghozali itu tidak lebih dari gorengan saja,” katanya.
Ia menambahkan bahwa kedepan kepopuleran NFT bakal pudar dan harganya pun akan turun. Hal ini tidak lepas dari para pelaku NFT yang belum bisa memaksimalkannya.
Sebagai contoh, pada wala kemunculannya tahun 2017 lalu, kepopuleran NFT sangat tinggi namun lambat laun kepopulerannya pun meredup. Ia menghimbau kepada investor berpikir panjang terlebih dahulu sebelum impulsif dan FOMO.
Ia juga berpesan pada para pekarya NFT agar sebelum membuat NFT harus paham akan fungsi dari karya yang dibuat dan hal ini bisa menjadi daya tarik bagi pembeli.
“Namun tentunya harus dipikirkan pula apakah lebih viable dan feasible dibandingkan jalur tradisional (melalui produser),” imbuhnya.
Sementara itu, Teguh K Hermanda
COO Tokocrypto mengungkapkan minat masyarakat akan NFT sangat besar, namun lagi-lagi tidak dibarengi dengan pemahaman NFT yang baik. Ia membeberkan, ada beberapa hal yang perlu diketahui sebelum terjun ke dunia NFT.
Nah, sebelum menjual karya NFT di OpenSea ataupun marketplace yang lain, para pekarya harus tahu terlebih dahulu tujuan yang ingin diambil.
“NFT merupakan suatu aset yang tidak terlalu likuid, sehingga penjualannya, khususnya dari tangan kedua atau selanjutnya tidak akan terlalu mudah,” jelasnya.
Jika sudah mengetahui tujuannya, ia merekomendasikan tiga hal kepada pekarya NFT agar asetnya bisa laku di pasar digital.
Pertama, aset yang dijual harus punya unsur kelangkaan atau rarity. Ketika NFT punya kelangkaan atau keunikan menjadikannya tidak umum dan bisa membuatnya lebih diminati.
Kedua, NFT harus memiliki nilai tambah yang ditawarkan kepada para calon pembeli.
Ketiga adalah aspek komunitas, pasalnya karya NFT akan sukses jika dibangun atas interest yang sama dari banyak individu agar memiliki value.
“Bagi seniman atau konten kreator, NFT tentu menguntungkan karena bisa menjual hasil karya seninya secara langsung pada penikmatnya tanpa campur tangan pihak lain. Sehingga semua keuntungan dapat dimiliki penuh oleh kreator seni,” nilainya.
Sumber: Kontan.id
Follow Twitter
Discussion about this post