Cryptoindonesia.id – Belakangan ini, mata uang kripto Non-Fungible Token atau NFT sedang ramai dalam pencarian di internet. Token yang tidak dapat dipertukarkan ini, akrab dikenal dengan sederet karya seni digital dan barang koleksi lainnya menjadi aset unik yang dapat diverifikasi dan mudah diperdagangkan dengan memanfaatkan blockchain.
NFT adalah aset yang digunakan untuk membeli dan menjual karya seni digital, seperti GIF, tweet, kartu perdagangan virtual, gambar objek fisik, skin video game, real estate virtual, dan banyak lagi.
Apa itu NFT?
Non-fungible token (NFT) merupakan bagian dari sistem besar blockchain. NFT sejatinya berupa karua seni dalam berbagai bentuk, seperti foto, video, dan lainnya yang didigitalisasi dan memanfaatkan blockchain untuk menjadi sehuah aset yang dapat diverifikasi dan mudah diperjual-belikan.
Uniknya, sifat NFT yang ditidak dapat dipertukarkan menandakan karya seni di NFT tidak ada duanya.
Cara Beli dan Jual NFT
Membeli NFT
Sebelum membeli sebuah karya NFT, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni terlebih dahulu harus ditentukan pasar mana yang akan dibeli, jenis dompet digital untuk menyimpannya, dan jenis mata uang kripto apa yang diperlukan untuk menyelesaikan penjualan.
Beberapa pasar NFT yang paling umum di antaranya OpenSea, Mintable, Nifty Gateway, dan Rarible. Tak hanya itu, ada pula pasar khusus untuk jenis NFT yang lebih spesifik, seperti NBA Top Shot untuk highlight video basket atau untuk aset berharga seperti cuitan Jack Dorsey.
Sekadar informasi, tweet pertama pendiri Twitter, Jack Dorsey ditawar USD 2,5 juta atau setara Rp 358,68 miliar (kurs Rp 14.347/USD), klip video slam dunk LeBron James terjual lebih dari USD 200.000 atau Rp 2,87 miliar, dan GIF ‘Nyan Cat’ yang berusia satu dekade dijual seharga USD 600.000 atau Rp 8,60 miliar.
Tak hanya itu, biaya gas dan biaya lain juga perlu diperhatikan sebelum membeli NFT. Pasalnya, beberapa pasar membebankam biaya “gas”, yang merupakan energi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan transaksi di blockchain. Sementara biaya lain, dapat mencakup biaya untuk mengubah dolar menjadi ethereum dan biaya penutupan.
Menjual NFT
NFT dijual di berbagai marketplace dengan prosesnya dapat bervariasi dari satu platform ke platform lainnya.
Penjual nantinya akan mengunggah konten ke pasar, lalu kemudian mengikuti petunjuk untuk mengubahnya menjadi NFT.
Biasanya, Penjual diminta memasukkan hal-hal spesifik seperti deskripsi pekerjaan dan harga yang disarankan.
Umumnya, NFT dibeli menggunakan ethereum, namun juga dapat dibeli dengan token ERC-20 lainnya seperti WAX dan Flow.
Cara membuat NFT
Setiap orang dapat membuat NFT. Namun, untuk membuatnya, perlu disiapkan dompet digital, pembelian kecil ethereum, dan koneksi ke pasar NFT tempat Anda dapat mengunggah dan mengubah konten menjadi NFT atau seni kripto.
Manfaat NFT
Berikut sejumlah keuntungan dari aset digital NFT:
1. Perlindungan Hak Cipta
NFT memberikan bukti kepemilikan yang unik. Tidak bisa dijiplak atau diduplikasi karena token tersimpan di blockchain.
Nantinya, orang tidak bisa asal klaim bahwa mereka pemilik suatu aset digital karena NFT hanya bisa dimiliki 1 pemilik dalam 1 waktu.
2. Monetisasi Karya Seniman
Dengan adanya NFT, suatu karya seniman bisa lebih mudah diperjualbelikan dan menghasilkan uang, khususnya untuk aset digital. Seniman hanya perlu menjual karya di marketplace NFT, tanpa perlu khawatir karyanya akan rusak, dicuri atau dijiplak. Proses di marketplace yang terbuka untuk umum, lintas negara dan tanpa batas, membuat karya seniman bisa lebih dikenal oleh siapa saja. Pasarnya menjadi terbuka luas.
3. Tersimpan Aman
NFT disimpan di dalam jaringan blockchain. Ini membuat NFT super aman, tidak mungkin di-hack atau dibobol.
4. Adopsi NFT di Bidang Lain
Fungsi NFT yang memberikan sertifikasi atau bukti kepemilikan unik atas aset digital, sangat mungkin diaplikasikan untuk bidang lain – lain. Contohnya untuk membuat sertifikat rumah, akte kelahiran, akta perjanjian.
*dikutip dari berbagai sumber
Follow Twitter
Discussion about this post