Cryptoindonesia.id – Dunia Cryptocurrency menyumbang banyak istilah yang mungkin terdengar asing di mata telinga orang. Dari istilah bullish, holding, bearish, dan istilah lainnya.
Secara umum, semakin besar volume, semakin bagus bagi coin tersebut, karena coin tersebut akan menjadi mudah untuk dibeli dan dijual.
Volume perdagangan yang tinggi dapat berarti aliran uang yang signifikan dan minat pada aset tertentu. Ketika volume perdagangan Bitcoin meningkat, misalnya, itu dapat menunjukkan bahwa lebih banyak orang memperdagangkan aset tersebut, atau orang-orang memasukkan uang ke dalam perdagangan aset tersebut.
Sementara volume yang rendah, maka pengguna harus menunggu lebih lama untuk menjual dan kemungkinan akan sulit untuk menemukan pembeli di harga pasar saat itu.
Saat volumenya rendah, terkadang dapat membuat pasar rentan terhadap perubahan harga yang signifikan. Logikanya, ini bisa jadi karena buku pesanan tipis. Jika volume perdagangan Bitcoin harian rendah, itu mungkin berarti buku pesanan tipis, kurang memiliki pesanan yang tersedia pada harga saat ini untuk memuaskan penjual atau pembeli besar.
Jadi pengguna harus menyimpan coin tersebut lebih lama di pasar untuk mendapatkan harga yang diinginkan atau mengurangi harganya supaya bisa dijual lebih cepat.
Volume sebagai sebuah metric merupakan cara yang bagus untuk mengetahui apakah sebuah coin itu sehat atau tidak.
Hal ini dikarenakan volume menunjukkan ketertarikan khalayak terhadap coin tersebut serta likuiditas pasar di sekitar coin.
Sebagai contohnya, bila Bitcoin memiliki $100 Juta dalam volume trading, dan harganya senilai $10.000 berarti terdapat sekitar 10.000 Bitcoin sedang secara aktif ditrade.
*dikutip dari berbagai sumber
Follow Twitter
Discussion about this post