Cryptoday.id – Otoritas Keuangan Inggris (FCA) merilis pemberitahuan pengawasan pada hari Rabu, yang menyatakan bahwa pertukaran crypto terkemuka, Binance tidak mampu diawasi secara efektif dan membuat pengguna menghadapi risiko keuangan.
“Berdasarkan keterlibatan perusahaan hingga saat ini, FCA menganggap bahwa perusahaan tidak mampu diawasi secara efektif,” ungkap pemberitahuan tersebut.
Dalam pemberitahuan yang ditujukan kepada Binance Markets Limited, FCA mengharuskan bisnis kripto untuk menghentikan aktivitas dan memperbaiki, utamanya pada sistem pengawasan.
“Binance Markets Limited tidak diizinkan untuk melakukan aktivitas yang diatur di Inggris,” tambah pemeritahuan pihak FCA.
FCA meminta kepada Binange agar menampilkan pesan tersebut di web resmi. Selain itu, Binance diminta menghapus iklan dan promosi langsung dan memberikan konfirmasi tertulis tentang langkah-langkah yang telah diambil untuk memenuhi persyaratan.
FCA mengutip tiga alasan utama untuk memberlakukan pembatasan pada Binance, yang mencakup kegagalan untuk melakukan aktivitas yang diatur, tidak memenuhi Kondisi Ambang Pengawasan yang Efektif, dan tidak mengamankan tingkat perlindungan yang sesuai bagi konsumen.
Menurut pemberitahuan itu, Binance juga gagal membagikan rancangan akhir dari rencana bisnis dan strateginya yang menunjukkan langkah-langkah menonjol terhadap pencucian uang dan pendanaan teror.
“Kami berkomitmen untuk bekerja dengan regulator dan pembuat kebijakan untuk mengembangkan kebijakan yang melindungi konsumen, mendorong inovasi, dan memajukan industri kami,” kata pihak Binance.
Sentimen negatif terhadap Binance meningkat di seluruh dunia ditengah pertukaran kripto itu memperbaiki sistem.
Dalam upaya ini, pertukaran crypto telah memberlakukan opsi leverage yang lebih rendah dan persyaratan Kenali Pelanggan Anda yang ketat untuk semua penggunanya.
Bursa telah membantah semua tuduhan manipulasi pasar tetapi masih menghadapi perlawanan dari berbagai yurisdiksi termasuk dari Jerman, Malaysia dan Korea Selatan.
Sumber: cointelegraph.com
Follow Twitter
Discussion about this post